Kamis, 02 Desember 2010

"TELUR ASIN", STIKes CIREBON D III KEBIDANAN, REG. 5

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG
Usaha makanan beragam jenisnya,salah satunya usaha makanan skala rumah tangga (home industry makanan).menurut badan pusat statistik,usaha rumah tangga adalah usaha yang di jalankan oleh 1-4 orang.sementara, badan pengawasan obat dan makanan mendefinisikan industri rumah tangga sebagai suatu perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis.
Bisa di bilang, modal utama menjalankan usaha makanan skala rumah tangga adalah tempat tinggal.tidak peduli rumah sendiri, mengontrak atau bahkan menumpang, selama masih ada rumah yang dapat di tempati, usaha makanan skala rumah tangga memungkinkan untuk di jalankan.

A. Keunggulan usaha makanan skala rumah tangga.
1. Tidak perlu pusing memikirkan lokasi usaha.
Kita ambil contoh usaha pembuatan susu kacang kedelai (bisa di terapkan untuk jenis-jenis usaha lain). Biarkan orang lain membuka warung atau toko di tempat strategis.ketika kita sudah mulai memproduksi, dengan begitu mudahnya kita dapat menitipkan produk ke berbagai warung atau toko yang kita anggap strategis dan ramai pembeli.kita untung,pemilik toko juga untung.

2. Daerah pemasaran dan jumlah konsumen tidak terbatas.
Bayangkan anda membuka suatu toko. Umumnya pembeli yang datang hanya yang berada atau tinggal di sekitar toko.bisa juga orang yang kebetulan lewat dan membutuhkan sesuatu lalu membeli di toko anda.sebaliknya, jika anda menjalankan usaha makanan skala rumah tangga.belasan, puluhan, bahkan ratusan toko bisa anda titipi produk anda setiap harinya (tentu di dukung oleh tenaga penjual yang jumlahnya memadai).pasti terbayang banyaknya orang yang berpotensi menjadi konsumen produk anda.

3. Pembeli datang sendiri.
Sebagian besar konsumen usaha makanan skala rumah tangga adalah pedagang.maksudnya, mereka biasanya membeli dalam jumlah banyak untuk di jual kembali. Biasanya konsumen jenis ini datang langsung ke tempat-tempat produksi. Tentunya menyenangkan begitu selesai produksi sudah ada yang langsung membeli produk kita.namun, semuanya tidak terjadi secara instan. Sebelum keunggulan ini anda nikmati, dua keunggulan diatas mesti anda jalani dan anda rasakan terlebih dahulu.

4. Dapat melibatkan seluruh anggota keluarga.
Keuntungannya, anggota keluarga yang terlibat minimal memiliki pengetahuan menjalankan suatu usaha. Sebaliknya, usaha yang dijalankan bersama anggota keluarga tetapi memiliki aturan serta pembagian hak dan kewajiban yang jelas agar jika ada masalah muncul dapat diselesaikan dengan baik dan tidak mengganggu hubungan keluarga.

5. Dapat menyerap tenaga kerja.
Tidak dapat di pungkiri disekitar tempat tinggal kita masih banyak anggota masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.alangkah mulianya jika anda dapat menjadi salah satu pemecah masalah utama bangsa ini (setidaknya dapat mengurangi sebagian kecil pengangguran) dengan merekrut mereka sebagai tenaga kerja. Bisa jadi, awalnya anda memulai usaha makanan skala rumah tangga karena tidak kunjung mendapatkan kerjaan, namun setelah usaha yang anda jalankan berjalan baik, anda malah dapat memberikan pekerjaan kepada orang lain.

6. Peluang memasarkan produk ke supermarket.
Supermarket dapat di ibaratkan sebagai " display " raksasa yang memanjang ribuan produk. Dengan dapa masuknya produk anda ke supermarket, tentunya skala pemasaran semakin luas dan jumlah konsumen yang membeli produk anda semakin banyak.
Persiapan utama sebelum memulai usaha skala rumah tangga adalah persiapan modal dan perlengkapan usaha. Usaha pembuatan telur asin misalnya, hanya membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 1.672.500 dan biaya operasional per bulan hanya sekitar Rp. 647.400. biaya investasi tersebut pun dengan asumsi semua perlengkapan usaha yang digunakan adalah baru atau dibeli pada saat akan menjalankan usaha.

1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya adalah sbb :
• Bagaimana cara pembuatan telur asin ?
• Berapa modal yang harus digunakan ?
• Berapa keuntungannya ?
• Apa saja yang diperlukan untuk memulai usaha ini ?

1.3. TUJUAN
• Agar pembaca sekalian dapat mengetahui cara pembuatan telur asin
• Agar pembaca yang ingin berwirausaha telur asin mendapat pengetahuan tentang apa saja kebutuhan yang diperlukan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.


a. Pengenalan produk
Telur merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi cukup baik. Telur mengandung protein 13%, lemak 12%, vitamin dan mineral. Kuning telur mengandung asam amino essensial serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium dan vit B kompleks. putih telur jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung lima jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Sayangnya telur mudah rusak. kerusakan telur dapat disebabkan karena kerusakan alami, kimiawi, kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur, atau kerusakan pada saat pengemasan. Karena itu, pengawetan telur asin sangat penting dilakukan untuk mempertahankan kualitas telur. Salah satunya adalah dengan cara diasinkan (telur asin).

Tips sukses membuat telur asin :
 Gunakan telur itik dengan kondisi kulit luar utuh (tidak retak).
 Suhu tenpat penyimpanan pada saat proses pengasinan sebaiknya tidak terlalu tinggi karena dapat menyebabkan kulit telur retak.
b. Gambaran usaha
1) Produk
Usaha membuat dan menjual telur asin dapat dijalankan pada berbagai tahapan. Para pemilik peternakan itik bias menjual langsung telur itik yang dihasilkan atau menjualnya dalam bentuk telur asin mentah. Telur asin mentah (yang masih dalam tahap pengasinan) dapat dikemas menggunakan peti untuk kemudian dikirim ke berbagai kota. Usaha telur asin yang selanjutnya adalah usaha merebus dan menjual telur asin dengan bahan-bahan baku telur asin mentah.
Telur asin mentah biasanya berasal dari jawa tengah seperti Brebes. Pasokan telur asin mentah bias didapatkan dengan cara memesan.
Warna kemerahan pada kuning telur asin menandakan kandungan protein yang masih baik, sedangkan warnanya kekuningan kualitas kandungan proteinnya dianggap kurang. Karenanya, lebih banyak yang menggemari telur asin dengan bagian kuning telurnya berwarna kemerahan.

2) Pengemasan
Telur asin mentah umumnya dikemas menggunakan wadah yang dilapisi jerami, gabus, atau kain agar telur tidak mudah pecah, baik pada saat penyimpanan maupun pengiriman. Wadah yang digunakan biasanya berupa peti kayu yang dapat menampung sekitar 300 butir telur. Telur asin matang dapat dikemas menggunakan wadah besek atau plastic mika.
Daya tampung tiap jenis wadah berbeda-beda. Besek dapat menampung 10-20 butir telur, sedangkan plastic mika dengan ukuran sekitar 10x25 cm dapat menampung 6 butir telur. Agar terlihat menarik, kemasan besek dan mika sebaiknya diisi telur asin dengan ukuran yang seragam.

3) Perlengkapan usaha
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pembuatan telur asin antara lain, ember besar untuk mencucu telur asin mentah, egg tray plastic untuk meletakkan telur asin di etalase, dandang stainless steel kapasitas 150 liter, saringan kawat dengan gagang untuk menganggkat telur yang telah selesai direbus, stempel, kranjang plastic, etalase, peti kayu ukuran 50x35x30 cm dan kompor minyak.

4) Tenaga kerja
Usaha telur asin dapat dilakukan dengan bantuan 2 orang tenaga kerja. Pada saat pesanan meningkat, jumlah tenaga kerja dapat ditambah. Tidak perlu mencari tenaga kerja dengan keahlian khusus. Satu orang tenaga kerja dapat diberi upah sekitar Rp. 750.000/bulan.

5) Promosi dan penjualan
Promosi usaha telur asin dapat dilakukan dengan cara menetapkan harga jual yang lebih rendah untuk pembelian telur asin dalam jumlah besar. Langganan dapat diberi potongan harga Rp.50-100/butir telur. Sementara etalase berfungsi mendisplay telur asin di tempat produksi.
Penjualan dsapat dilakukan dengan cara menitipkan telur asin ke warung-warung makan sederhana, waruing-warung sekitar rumah ataupun ke took-toko di pasar. Jika telur asin yang dititipkan terbukti dinikmati, para pemilik warung dan took tentu tidak keberatan membeli secara langsung. Selanjutnya seiring dengan perkembangan usaha, telur asin dapat dititipkan ke pasar-pasar modern seperti supermarket.

6) Penetapan harga
Telur asin matang dapat dijual kepada langganan atau pembeli yang membeli dalam jumlah banyak (biasanya untuk dijual kembali) dengan harga Rp.1.400-1.450/butir. Sementara pembeli yang membeli dalam jumlah sedikit atau untuk dikonsumsi sendiri dapat dibeli dengan harga Rp. 1.500-2.000/butir.

7) Resiko
Resiko berbagai jenis usaha pembuatan telur asin antara lain : pecahnya telur pada saat produksi, pengiriman, maupun pada saat perebusan. Karena itu, semua tahapan produksi harus dilakukan dengan hati-hati. Resiko usaha pengolahan telur asin mentah adalah pecahnya telur pada saat perebusan akibat waktu perebusan yang terlalu lama dan teknik perebusan yang tidak tepat.

c. Tip dan trik usaha telur asin
Pada skala kecil usaha menjual telur asin dengan cara membeli bahan baku telur asin mentah dirasa cukup menguntungkan, terutama dari segi kepraktisan proses produksi dan waktu. Namun, jika usaha sudah berjalan lancer dan kondisi memungkinkan, skala usaha telur asin dapat ditingkatkan dengan cara menernakkan itik sendiri. Keuntungan pasokan telur itik bias ditingkatkan sehingga jumlah produksi telur asin juga semakin meningkat.
Mempromosikan produk telur asin kepada calon-calon pembeli potensial yang diperkirakan dapat membeli dalam jumlah besar. Misalnya, memberikan contoh produk ke pemilik uasaha catering agar dapat mencicipi secara langsung. Bina juga agen-agen penjual telur asin agar daerah pemasaran semakin luas.

d. Analisis usaha telur asin skala rumah tangga
Berikut ini analisi usaha penjualan telur asin dengan bahan baku telur asin mentah yang didapatkan dari supplier.

Asumsi yang digunakan dalam analisis ini sbb :
 Masa pakai dandang stainless steel selama 3 tahun.
 Masa pakai egg tray plastic selama 2 tahun.
 Masa pakai etalase selama 3 tahun.
 Masa pakai keranjang palstik selama 1 tahun.
 Masa pakai peti kayu selama 1 tahun.
 Masa pakai kompor minyak selama 2 tahun.
 Masa pakai stempel selama 1 tahun.
 Masa pakai saringan kawat selama 1 tahun.
 Masa pakai ember selama 1 tahun.

1. Biaya Investasi
 Dandang stainless steel 1 buah Rp. 250.000
 Egg tray 4 buah @ Rp. 10.000 Rp. 40.000
 Etalase 1 buah Rp. 400.000
 Keranjang plastic 15 buah @ Rp. 7.500 Rp. 112.500
 Peti kayu 50 buah @ Rp. 10.000 Rp. 500.000
 Kompor minyak 2 buah @ Rp. 125.000 Rp. 250.000
 Stempel 1 buah Rp. 40.000
 Saringan kawat 2 buah @ Rp. 10.000 Rp. 20.000
 Ember 3 buah @ Rp. 20.000 Rp. 60.000
Total biaya investasi Rp. 1.675.500

2. Biaya Operasional Per Bulan
a) Biaya Tetap
• Penyusutan dandang stainless steel 1/36xRp. 250.000 Rp. 6.950
• Penyusutan egg tray 1/24xRp. 40.000 Rp. 1.700
• Penyusutan etalase 1/36xRp. 400.000 Rp. 11.100
• Penyusutan keranjang plastic 1/12xRp. 112.500 Rp. 9.400
• Penyusutan Peti kayu 1/12xRp. 500.000 Rp. 41.700
• Penyusutan Kompor minyak 1/24xRp. 250.000 Rp. 10.400
• Penyusutan Stempel 1/12xRp. 40.000 Rp. 3.300
• Penyusutan Saringan kawat 1/12xRp. 20.000 Rp. 1.700
• Penyusutan ember 1/12xRp.60.000 Rp. 5.000
• Sewa tempat Rp. 500.000
Total biaya investasi Rp. 591.250

b) Biaya Variabel
• Telur asin mentah
1.000 butir x Rp. 1.200/butir x 30 hari Rp.36.000.000
• Biaya pengiriman telur asin mentah
80 peti x Rp. 7.000/peti Rp. 560.000
• Minyak tanah
4 liter x Rp. 4.000/liter x 30 hari Rp. 480.000
• Besek dan kantong plastic
Rp. 30.000/hari x 30 hari Rp. 900.000
• Gaji tenaga kerja
2 orang x Rp. 750.000 Rp.1.500.000
• Biaya listrik dan air Rp. 300.000
Total biaya variable Rp.39.740.000
Biaya Operasional Per Bulan Rp.40.331.250


3. Penerimaan Per Bulan
Penjualan telur asin
1000 butir x Rp. 1.500/butir x 30 hari Rp. 45.000.000

4. Keuntungan Per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan-total biaya operasional
= Rp. 45.000.000- Rp. 40.331.250
= Rp. 4.668.750

5. Pay Back Period
Pay back period = (total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp. 1.672.500 : Rp. 4. 668.750) x 1 bulan
= 11 hari

3 komentar: